oleh

20 Tahun Ahmadi Jabat Ketua STKIP Muhammadiyah. Fesdiamon : Siapa Yang ‘Dinasti’ Sebenarnya, Fikar Azami atau Ahmadi Zubir

SUNGAIPENUH – Pengakuan Ahmadi Zubir bahwa dirinya telah menjabat sebagai ketua STKIP Muhammadiyah Sungaipenuh sudah 20 tahun amat mengagetkan.

Dibanding dengan STKIP Muhamadiyah Borru hanya dibolehkan 2 periode menjadi ketua. Ini diketahui berdasarkan berdasarkan Statuta STKIP Muhamadiyah Borru. Masa jabatan 1 periode selama 4 tahun.

Berbeda dengan STKIP Muhammadiyah Sungaipenuh, ketua STKIP Muhamadiyah Sungaipenuh jika mengacu pada statuta STIKIP Muhammadiyah Boru, Ahmadi Zubir sudah menjabat 5 periode.

Hampir semua Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta masa jabatan Rektor atau Ketua Perguruan Tinggi selama dua periode. Namun, sejak STKIP Muhammadiyah Sungaipenuh dikendalikann Ahmadi Zubir, posisi Ahmadi Zubir tidak tergantikan.

“Saya Ketua STKIP selama 20 tahun” kata Ahmadi Zubir saat kampanye di Pasar Sungaipenuh.

Baca Juga:  Ketua DPRD Sarolangun Warning Aktivitas Illegal Drilling di Kawasan Desa Spintun 

Sementara itu, sejumlah warga masyarakat dan juga alumni perguruan tinggi negeri dan swasta merasa heran dengan Ahmadi Zubir bisa mempertahankan jabatan sebagai ketua STIKIP Muhammadiyah selama 20 tahun.

“Ini jadi pertanyaan kita semua. Menjabat sebagai ketua STKIP Muhamadiyah selama 20 tahun sangat aneh sekali. STKIP daerah lainnyan hanya 2 periode atau 8 tahun,” ujar Fesdiamon

Menurut Fes, 20 tahun Ahmadi Zubir menjadi ketua STKIP Muhammadiyah menjadi pertanyaan besar. Apakah sudah sesuai dengan prosedur perguruan tinggi dan apakah STKIP Muhammadiyah memiliki Statuta.

Selain itu, kata dia, kalau dikaitkan dengan Pilkada selama ini pendukung Ahmadi Zubir selalu mengaungkan anti dinasti politik terhadap rivalnya. Sementara Ahmadi Zubir sendiri di STKIP Muhammadiyah tidak mau turun turun sebagai ketua.

Baca Juga:  Terkait Kasus Dana Hibah Koni Sungai Penuh , Aldi Agnopiandi Laporkan Kasi Pidsus Kejari Ke Jamwas Kejagung

“Pendukung Ahmadi selalu menggaungkan anti politik Dinasti. Disisi lain calon mereka memimpin kampus saja tidak mau turun – turun. Menjabat sebagai ketua STKIP Muhammadiyah selama 20 tahun ini sama seperti dinasti. STKIP lain cuma dua periode. Ahmadi Zubir memimpin STKIP sudah 20 tahun atau sudah 5 periode, bisa bisa seumur hidup dia jadi ketua STKIP,” ujarnya

“Pola kepemimpinan seperti ini yang dikatakan dinasti. Sudah naik tidak mau turun – turun,” katanya

“Berbeda dengan Fikar Azami. Ini tidak bisa dikatakan Dinasti, karena pemilihannya dari rakyat sendiri. Ini kita luruskan, Fikar Azami terpilih menjadi walikota nantinya itu adalah pemilihan oleh rakyat bukan dinasti,” terangnya

Baca Juga:  LSM Semut Merah Demo Kantor Bupati Kerinci  Dugaan Penerimaan FEE Oleh  Kepala UKPBJ kabupaten kerinci 

“Sekarang kita bisa membandingkan ? Fikar Azami adalah anak walikota yang menjadi calon walikota berseteru dengan Ahmadi Zubir untuk merebut simpati rakyat. Siapa sebenarnya yang menganut prinsip mempertahankan kekuasaan. Fikar Azami atau Ahmadi Zubir yang sudah 20 tahun menjadi ketua PTS (Perguruan Tinggi Swasta) tidak tergantikan?,” ujarnya (***)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA TERKAIT