Wartacika.id Sungaipenuh – ini mendadak menjadi perhatian publik. karena kasus dugaan korupsi Belanja operasional bagian hukum dan persidangan pada sekretariat DPRD Kota Sungai Penuh tahun anggaran 2021 (Bimtek dan SPPD Fiktif) yang saat ini dalam tahap penyidikan belum ada kejelasan.
Dugaan tindak pidana korupsi kegiatan belanja operasional yang dimaksud adalah bimtek anggota DPRD Kota Sungaipenuh dengan menggunakan SPPD fiktif dan bukti pembayaran bill hotel yang diduga juga fiktif sebagai bentuk pertanggungjawaban atas perjalanan dinas keluar daerah dalam rangka bimbingan teknis.
Melihat hal tersebut, LSM Petisi dan LSM Topan kerinci- sungai penuh ikut bicara dengan sikap penyidik yang dinilai menggantung kasus yang sekarang ini masih dalam proses. Hal ini karena LSM Petisi dan LSM Topan tidak melihat adanya perkembangan atas laporan tersebut.
“Pihak penyidik diduga tidak ada keseriusan untuk menyelesaikan proses kasus tersebut,” tegasnya.
Dengan kejadian tersebut, LSM Petisi Sakti dan LSM Topan mengatakan kepada awak media wartacika.id ada sikap tidak profesional dari pihak penyidik. Khususnya dalam melakukan penyidikan terhadap kasus (Bimtek dan SPPD Fiktif) itu.
“Kita minta kejelasan dari pihak penyidik, penyidik harus transparan dan masyarakat harus tahu sampai dimana proses kasus ini” imbuhnya.
Ketua Umum LSM Topan (Tim Operasional penyelamatan dan pengamanan Aset Negara) mengatakan dugaan ketidak seriusan penanganan laporan tersebut, mungkin dalam waktu dekat akan melaksanakan aksi damai di halaman Kejari Sungai Penuh.
” kami akan melakukan aksi dan mendesak pihak Kejari hingga kejati jambi untuk mengusut dan menindaklanjuti kasus tersebut yang saat ini terkesan diam ” ujarnya.(5upr1)
Komentar