WARTACIKA.ID Sungaipenuh-Beberapa minggu kemaren Salah satu Cafe ternama di sungai penuh sempat viral dikarenakan ada karyawannya yang terpapar covid-19 hingga membuat cafe tersebut sempat di tutup selama tiga minggu.
Selain menutup cafe, karyawan yang terpapar covid lansung di swab dan melakukan isolasi di rumah sakit bakri kota sungai penuh.
Saat di compirmasi, Sri Danty pemilik cafe membenarkan bahwa ada beberapa karyawan terpapar covid namun saat ini sudah melakukan swab dan di isolasi serta cafe pun sudah di sterilkan dengan penyemprotan disinpektan di seluruh ruangan oleh satgas covid kota sungai penuh.
“Ya sebelum nya memang ada karyawan terpapar covid namun sudah di swab dan di isolasi dan Saat ini cafe sudah di buka kembali dan semua sudah steril.”ucapnya.
“ya kemaren sempat Cafe Bunda ditutup dikarnakan ada salah satu dari kariawan yang terpapar coviid namun sudah di swab dan di siolasi dan kini Cafe Bunda kembali normal dan dibuka kembali, kemaren semua areal telah kita bersihkan” papar pemilik Cafe Bunda.
Lebih jauh lagi Sri yang merupakan pemilik cafe menjelaskan, untuk sekarang ini Cafe Bunda telah normal kembali dan buka seperi biasanya, tetapi dalam melaksanakan aktifitas tentu kita harus mengikuti protokol kesehatan, Cuci tangan, jaga jarak dan pakai masker, ungkapnya lagi.
Mairi yang merupakan Salah seorang pengnjung yang sempat di temui saat bersama keluarga berkunjung ke Cafe Bunda mengatakan,” ya kemaren sempat dengar kabar bahwa Cafe Bunda sempat tutup sementara dikarenakan masih diseterilkan.
“ya kita udah tau bahwa Cafe Bunda sempat ditutup sementara, nah kini telah diseterilkan dan telah aman, bagaimanapun kita tetap mengikuti protokol kesehatan agar dijaukan dari wabah Corona” jelas yudi salah satu pengunjung Cafe Bunda.
Bagi kami ngak ada masalah, ya kami kemaren bersama kawan-kawan makan di cafe bunda sedikitpun tidak ada rasa takut baik dari kami pengunjung maupun dari pihak pekerja Cafe bunda,” ya contohnya sekarang cafe bunda berjalan seperti biasanya”, tutup pengunjung Cafe bunda.(ar¹)
Komentar